Mungkin
diantara kita membayangkan tentang jaman kuno, yang memiliki peradaban
yang begitu sulit karena belum ditemukannya banyak tekhnologi dan ilmu
pengetahuan yang mempermudah kehidupan. Tapi sebenarnya dulu banyak
sekali peradaban maju yang mempunyai teknologi dan pengetahuan tinggi
tentang cara bertahan hidup. Namun kemegahan kota-kota besar dari
peradaban masa lalu itu tidak menjamin mereka akan bertahan sepanjang
masa. Dibawah
ini adalah daftar kota-kota zaman dulu yang hilang atau musnah.
Sebagian karena ditinggalkan, sebagian karena bencana dan sebagian lagi
karena konflik. Kota-kota ini terkubur, hilang selama berabad-abad,
sebelum ditemukan kembali dan dipelajari.
1. Pavlopetri – Yunani
Para
geo-arkeologi laut kembali membuat prestasi besar dengan
keberhasilannya mengungkap keberadaan kota kuno yang terendam di bawah
laut. Kota bernama Pavlopetri di Yunani ini diperkirakan ada pada jaman
perunggu yakni 5000-6000 tahun lalu atau 12000 tahun lebih awal dari
yang diperkirakan semula. Yang menarik, jejak keberadaan kota yang
tenggelam 4-5 meter di bawah laut ini masih terlihat jelas, termasuk
runtuhan bangunan serta benda-benda peninggalannya seperti tembikar,
keramik, dll.
Para
ahli memperkirakan, inilah kota bawah laut tertua di dunia yang
berhasil ditemukan. “Diperkirakan kota yang tenggelam ini adalah kota
pelabuhan. Hal ini ditandai dari bangkai kapal yang berada di dekatnya.
Penemuan keramik zaman neolitikum, merupakan suatu yang luar biasa. Kota
ini dulunya adalah tempat perdagangan barang dan jasa yang maju,”
ujar.Geo-arkeologi laut Dr Nic Flemming dari National Oceanography
Centre, Southampton. Kotanya masih sangat lengkap. Bangunan rumah,
jalan, halaman, gedung peribadahan, kuburan, semuanya sudah dipetakan
menggunakan perlengkapan 3-D digital yang paling mutakhir.
Pavlopetri
diperkirakan berasal dari periode Mycenaean (sekitar 1680-1180 SM),
dari masa sejarah Yunani Kuno yang kaya akan kesusasteraan dan mitos.
Dari benda-benda tembikar Neolitis yang baru saja ditemukan menunjukkan
tempat ini mungkin telah ditempati sejak sedikitnya 2800 SM. Dengan
mempelajari tempat bahari penting ini, peneliti berharap dapat lebih
mengerti tentang peninggalan dari masyarakat Yunani Zaman Perunggu.
2. Cliff Palace, Colorado
Tempat
yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National
Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara
pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan
perlindungan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu.
Kita
tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan – bangunan zaman dahulu.
Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat
menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. arsitektur
zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu
pengetahuan pada masa itu tergolong maju
3. Tikal, Guatemala
Tikal
pernah menjadi ibukota dari kerajaan Maya. Situs ini diperkirakan ada
dari ~ 200-900 Masehi. Berkat pelestarian peninggalan sejarah yang baik ,
hari ini banyak yang bisa diketahui tentang kemegahan Tikal , serta
raja-raja kuat yang memerintah di sana. Situs ini terdaftar sebagai
peninggalan yang misterius, dan penelitian menunjukkan bahwa lokasi
tanah di situs ini tidak cocok dipakai untuk membuat pemukiman. Situs
megah ini diabaikan selama beberapa tahun dan kota itu ditinggalkan,
sampai tertutup hutan yang lebat.
kota
bangsa maya ini ditemukan pertama kali pada tahun 1848. Disana terdapat
piramida dengan tinggi sampai 70m , istana kerajaan, prasasti
monumental dan arena bermain untuk pertandingan bola suku Maya.
4. Timgad, Aljazair
Timgad,
atau bahasa latinnya Colonia Marciana Ulpia Traiana Thamugadi , adalah
kota yang hilang dari cerita. kota ini didirikan di padang gurun atas
perintah Kaisar Trajan dan tumbuh menjadi kota perdagangan yang besar.
Setelah dijarah dan dirampok pada abad ke-5, kota ini terlahir kembali
sebagai pusat dari kehidupan Kristen. Sebuah perampokan dan penjarahan
besar-besaran terjadi lagi di abad ke-7 oleh Vandalisme menyebabkan kota
ini ditinggalkan.
Pasir
Sahara menutupi situs ini sehingga secara tidak langsung juga
mengawetkannya sampai ditemukan kembali pada 1881. Jalan-jalan ditata
dengan sempurna seperti sebuah kota yang dibangun untuk dengan konsep
modern. Pada situs ini kita bias melihat lengkungan Trajan, pemandian
dan kuil Jupiter.
5. Mohenjo-Daro, Pakistan
Mohenjo-daro
adalah salah satu situs terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus,
terletak di propinsi Sind, Pakistan. permukiman ini merupakan kota
pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia dan
Yunani Kuno. Reruntuhan bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam
Situs Warisan Dunia. Arti dari Mohenjo-daro adalah “bukit orang mati”.
Seringkali kota tua ini disebut dengan “Metropolis Kuno di Lembah
Indus”. Mohenjo-daro dibangun sekitar tahun 2600 SM, tetapi dikosongkan
sekitar tahun 1500 SM.
Mohenjo-daro
terletak di sebuah bubungan di tengah-tengah dataran banjir Sungai
Sindhu. Bubungan tersebut kini terkubur oleh banjir yang menyapu dataran
tersebut. Bubungan tersebut memungkinkan kota Mohenjo-daro berdiri di
atas dataran sekelilingnya. Situs tersebut terletak di tengah-tengah
jurang di antara lembah Sungai Sindhu di barat dan Ghaggar-Hakra di
timur.
Peradaban
Lembah Indus (c. 3300-1700 SM, f. 2600-1900 SM) adalah sebuah peradaban
sungai kuno di lembah sungai Indus di India Kuno (kini di Pakistan dan
India Barat Laut). Peradaban ini juga dikenal sebagai “Peradaban
Harappa.” Beberapa arkeolog berpendapat bahwa pada Peradaban Indus
jumlah penduduknya mencapai lima juta jiwa.
Mohenjo-daro
adalah sebuah kota yang cukup terlindungi. Walau tak ada tembok, namun
terdapat menara di sebelah barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan
di selatan. Mohenjo-daro telah dimusnahkan dan dibangun kembali
setidaknya tujuh kali. Pembanjiran dari Sungai Indus diduga menjadi
penyebab kerusakan.
6. Petra, Yordania
Petra
adalah sebuah situs arkeologi di Yordania, terletak di dataran rendah
di antara gunung-gunung di timur Wadi Araba. Salah satu dari 7 keajaiban
dunia yang baru adalah Petra. Petra adalah kota yang didirikan dengan
memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra sendiri berasal dari
bahasa Yunani yang berarti ‘batu’. Petra merupakan simbol teknik dan
perlindungan. Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari
batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini
didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
Petra
merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum
Masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang
sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai
pasir.
Suku
Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit.
Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke
kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi
hidrolik untuk mengangkat air. Terdapat juga sebuah teater yang mampu
menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki
tinggi 42 meter masih berdiri kokoh di sana.
Sebenarnya,
asal usul suku Nabatean tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai
suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan unta
dan domba. Warga Petra awal adalah penyembah berhala. Dewa utama mereka
adalah Dushara (Dzu as-Shara/Dusares}, yang disembah dalam bentuk batu
berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah
berdampingan dengan Allat, dewi Bangsa Arab kuno.
Mereka
sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan
air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di
mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air
guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih. Pada awalnya Petra
dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati
puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena
terletak di jalur distribusi barang antara Eropa dan Timur Tengah.
Pada
tahun 106 Masehi, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur
perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidrolik dan
beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan
menghilang dari peta bumi saat itu dan tinggal legenda.
Di
abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna
putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di
wilayah Yordania ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar
dari Mesir dari kejaran Raja Fir’aun. Saat berusia 10 tahun, Nabi
Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya. Setelah
Perang Salib di abad ke-12, Petra sempat menjadi ‘kota yang hilang’
selama lebih dari 500 tahun. Hanya penduduk lokal (suku Badui) di
wilayah Arab yang mengenalnya.
7. Troya, Turki
Troya
adalah sebuah kota legendaris dan pusat dari Perang Troya seperti yang
diceritakan di dalam Kumpulan Cerita-cerita Kepahlawanan Yunani terutama
di dalam Iliad, salah satu dari dua puisi kepahlawanan Homer. Kota
baru Ilium didirikan disana pada saat kekuasaan Kaisar Romawi Augustus.
Kota ini berkembang hingga didirikannya kota Konstantinopel dan secara
bertahap semakin menurun statusnya di era Byzantium. Situs arkeologi
Troya dimasukkan ke dalam daftar Peninggalan Sejarah Dunia UNESCO di
tahun 1998.
Perang
Troya, menurut legenda, adalah penyerbuan terhadap kota Troyaoleh oleh
tentara Akhaia (Yunani Mycenaean), yang terjadi setelah Paris menculik
Helena dari suaminya Menelaos, raja Sparta. Perang ini merupakan salah
satu peristiwa penting dalam mitologi Yunani dan diceritakan di banyak
karya sastra Yunani. Pada
Perang Troya, para prajurit Yunani bersembunyi di dalam Kuda yang
berukuran raksasa sebagai simbol pengabdian kepada Poseidon. Kuda Troya
tersebut menurut para petinggi Troya dianggap tidak berbahaya, dan
diizinkan masuk ke dalam benteng Troya yang tidak dapat ditembus oleh
para prajurit Yunani selama kurang lebih 10 tahun perang Troya
bergejolak.
0 komentar:
Posting Komentar