1. Pra Kemerdekaan
Bung Karno begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
“Pating greges” (tidak enak badan, demam), keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi.
Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
“Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati.
Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya. Masih meriang. Tapi sebuah revolusi telah dimulai…
2. Proklamasi
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Tiang bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta
ditanam hanya beberapa menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan
yang yang terjadi pada sebuah upacara sekaral yang dinanti-nanti selama
lebih dari tiga ratus tahun!
3. Menteri Pribumi Pertama
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia
baru memiliki seorang menteri pertama yang benar-benar “orang Indonesia
asli”. Karena semua menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945.
Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia Belanda dan atau
pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia memang belum
ada saat itu.
“Orang Indonesia asli” pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar Tanjung
(lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai Menteri
Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
4. Pulau Kalimantan
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia.
Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia.
Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
************************
Info unik lainnya:
Hubungan
antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat. Setiap 1 Juni,
selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa Presiden
Soekarno.
Pada 1956, peristiwa tersebut “hampir secara kebetulan” dirayakan di sebuah hotel Hollywood.
Bung Karno saat itu mengundang aktris legendaris, Marilyn Monroe,
untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di
antaranya Gregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun
kemudian menjadi Presiden AS).
Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu, adalah
kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Maryln menyapa
Bung Karno bukan dengan “Mr President” atau “Your Excellency”, tetapi
dengan “Prince Soekarno!”
************************
5. Film Pertama Tentang Indonesia
Ada lagi hubungan yang erat antara 17 Agustus dan Hollywood.
Judul pidato 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul sebuah film The Year of Living Dangerously.
Film tersebut menceritakan pegalaman seorang wartawan asing di Indonesia pada 1960-an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk kategori film asing!
6. Naskah Proklamasi Asli di tong sampah
Naskah
asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh
Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki
dan disimpan oleh Pemerintah!
Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah, seorang putera asal Aceh yang juga tokoh pers, pejuang kemerdekaan, diplomat, dan pengusaha Indonesia.
Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di
rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan
diketik oleh Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden
Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
7. Komentar pertama Sokarno setelah pengasingan
Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung
Karno mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah
menjalani pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung
Karno justru tidak membicarakan strategis perjuangan menentang
penjajahan. Masalah yang dibicarakannya, hanya tentang sepotong jas!
“Potongan jasmu bagus sekali!” komentar Bung Karno pertama kali tentang jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya Anwar Tjokroaminoto, yang menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh nasionalis.
8. Presiden pertama pernah bermandikan air seni
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding father Indonesia
yang pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon),
Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda.
Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak
ada tempat. Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang
tak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di
situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu
kencang sekali, bersemburlah air seni itu dan membasahi semua penumpang.
Byuuur…
9. Dokumentasi Proklamasi selamat karena kebohongan
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini.
Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka.
Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar.
Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman
kantor Harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan
dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana
kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?
10. Wapres berbohong demi negara
Kali
ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi,
Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada
Jawaharlal Nehru.
Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia. Bung Hatta memakai paspor dengan nama “Abdullah, co-pilot”.
Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai.
Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi mengetahui perjuangan Hatta.
Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa “Abdullah” itu
adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada Nehru,
karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. “You are a liar!” ujar tokoh
kharismatik itu kepada Nehru.
11. 17 Agustus tanggal Merdeka dan wafatnya Pencetus Bahasa Indonesia dan Pencipta Lagu Kebangasaan
Bila
17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal tersebut
menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia.
Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, WR Soepratman (wafat 1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894) telah meninggal dunia.
12. Bendera dan Tanggal Kemerdekaan
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia.
Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco
dan hari kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon
(sebuah negara di Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.
13, Tak ada nama jalan Proklamator hingga 1985
Jakarta,
tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat Bung
Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk
mengenang co-proklamator Indonesia.
Sampai detik ini, tidak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta.
Bahkan, nama mereka tidak pernah diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai 1985.
Nama mereka pun baru diabadikan menjadi nama bandar udara 40 tahun setelah Indonesia merdeka, Bandara Sukarno-Hatta.
Lebih parahnya lagi, pemerintah baru secara resmi menyematkan gelar
“proklamator” kepada mereka pada tahun 1986, atau 16 tahun setelah
Soekarno wafat.
14. Gelar Proklamator setelah 41 tahun
Bung
Karno dan Bung Hatta adalah Presiden dan Wakil Presiden pertama
Indonesia. Mereka berdualah yang menjadi proklamator bagi bangsa
Indonesia menuju kemerdekaannya.
Namun gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah
gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun!
Sebab, baru 1986 Permerintah Indonesia baru memberikan gelar Pahlawan Proklamator secara resmi kepada mereka.
15. Proklamator hampir lebih dari dua orang
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya “lebih dari
dua” proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1,
Jakarta.
Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu ikut
menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi
usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir.
Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik.
“Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.
16. Menteri pertama yang di tembak Belanda
Perjuangan
frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan korban rakyat
biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI. Soepeno, Menteri
Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya
menteri yang tewas ditembak Belanda.
Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan
secara keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena
peluru.
Kejadian tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat
di Kabupaten Nganjuk , Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya
sedang mandi disebuah pancuran air terjun.
17. Ibukota pindah 3 kali hanya dalam 4 tahun
Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat.
Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi (1948-1949).
18. Panglima Perang tidak punya jabatan
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tidak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI.
Beliau tidak pernah menjadi KSAD, Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!
*
****************************
Interval:
Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah Indonesia.
Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia) menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942, Hindia Belanda runtuh dikalahkan Jepang.
Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri wayang Arjuna dan Gatotkaca dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh pihak Sekutu.
Pada 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri
wayang dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan
pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.
****************************
19. Perintah pertama setelah jabat Presiden: memanggil tukang sate
Perintah
pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden pertama RI,
bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah dekret,
melainkan memanggil tukang sate!!!
Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara
aklamasi sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang
sate bertelanjang dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki).
“Sate ayam lima puluh tusuk!”, perintah Presiden Soekarno.
Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor.
Dan itulah, perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama
atas pengangkatannya sebagai pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat
dari sebuah negara besar yang baru berusia satu hari.
20. Bom, hadiah dari Belanda untuk Sukarno
Kita sudah mengetahui, hubungan antara Bung Karno dan Belanda tidaklah mesra.
Tetapi Belanda pernah memberikan kenangan yang tak akan pernah dilupakan oleh Bung Karno.
Enam hari menjelang Natal 1948, Belanda memberikan hadiah Natal di
Minggu pagi, saat orang ingin pergi ke gereja, berupa bom yang
menghancurkan atap dapurnya. Hari itu, 19 Desember 1948, ibu kota
Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.
21. Perdana Menteri wafat diluar negeri jadi Pahlawan Nasional
Sutan Sjahrir,
mantan Perdana Menteri RI pertama, menjadi orang Indonesia yang
memiliki prestasi “luar biasa” dan tidak akan pernah ada yang
menandinginya.
Waktu beliau wafat 1966 di Zurich, Swiss, statusnya sebagai tahanan politik.
Tetapi waktu dimakamkan di Jakarta beberapa hari kemudian, statusnya berubah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
22. Indonesia masuk piala dunia atas nama Hindia Belanda
Sepakbola
merupakan salah satu olahraga paling digemari di Indonesia, namun tim
nasionalnya tidak pernah menang Piala Dunia FIFA.
Hanya sekali tampil pada tahun 1938, itu pun bukan membawa bendera Indonesia, melainkan Hindia Belanda.
Meskipun Indonesia memiliki jumlah penduduk paling banyak ke-4 di
dunia dan Brazil di peringkat ke-5, namun prestasi sepakbola kedua
negara tersebut berbeda jauh.
23. Hutan Indonesia masuk rekor kerusakan
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang luas.
Hutan Indonesia yang luasnya mencapai 138 juta hektar merupakan
tempat hidup bagi 11% spesies tumbuhan dunia, 10% spesies mamalia dunia,
dan 16% spesies burung dunia.
Meskipun demikian, Guinness World Records pada tahun 2008 menyematkan
rekor pada Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan
hutannya di dunia, yakni kehilangan 1,8 juta hektar hutan setiap tahun.
24. Negara Kepulauan namun batas daratan dengan 4 Negara
Dengan 17.508 pulau, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Disinilah 3 dari 6 pulau terbesar di dunia berada: Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
Namun jangan heran bahwa hampir 60% penduduknya tinggal di Pulau Jawa,
padahal luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah Indonesia. Uniknya lagi,
ada empat pulau yang kedaulatannya dikuasai bersama-sama dengan
pemerintah negara tetangga.
Pulau Kalimantan secara administratif dikuasai tiga pemerintahan yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pulau Papua dikuasai Indonesia dan Papua Nugini. Pulau Timor dikuasai Indonesia dan Timor Leste, dan yang terakhir Pulau Sebatik dikuasai Indonesia dan Malaysia.
25. Penyebutan angka dalam huruf Bahasa Indonesia
Penyebutan angka 1-9 dalam huruf Bahasa Indonesia mengandung misteri.
Jika kita menjumlahkan dua angka yang huruf awalannya sama, maka
hasilnya selalu sepuluh.
Berawalan S -> Satu + Sembilan = Sepuluh
Berawalan D -> Dua + Delapan = Sepuluh
Berawalan T -> Tiga + Tujuh = Sepuluh
Berawalan E -> Empat + Enam = Sepuluh
Bahkan Lima + Lima = Sepuluh
26. Latah menjadi trend
Latah merupakan penyakit syaraf yang gejalanya muncul ketika dikageti,
atau tanpa sadar suka mengulangi perkataan atau gerakan orang lain.
Selain di Indonesia, penyakit ini hanya ditemukan pada suku Ainu di Jepang, masyarakat gurun pasir di Gobi, dan sebuah suku di Perancis.
Di Indonesia sendiri, awalnya penyakit ini hanya ditemui pada
suku-suku di Pulau Jawa, Sumatera, dan pedalaman Kalimantan. Namun
uniknya, lama-kelamaan latah di Indonesia dianggap keren dan menjadi
trend, terutama di kalangan selebriti. Sebagian kaum selebriti
memanfaatkan latah sebagai modal ketenaran atau ciri khas selaku
entertainer.
27. Negara murah senyum
Selain karena keindahan alamnya, banyak wisatawan mancanegara memuji keramahan orang Indonesia.
Berdasarkan survey The Smiling Report 2009, Indonesia adalah
negara paling murah senyum di dunia. Indonesia, bersama Hongkong, juga
dinobatkan sebagai negara yang terbaik dalam mengucapkan salam.
Namun hal ini tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik terhadap
indutri pariwisatanya. Buruknya birokrasi dan tingginya tingkat korupsi
juga sangat menakutkan bagi para investor untuk berbisnis di negara
paling murah senyum ini.
28. Ibukota dengan pusat belanja terbanyak di dunia
Jakarta sebagai ibu kota Indonesia memiliki tata ruang yang sangat-sangat berantakan.
Di kota ini berdiri 130 pusat perbelanjaan, terbanyak diantara kota-kota besar lainnya di seluruh dunia.
Banyak wilayah di Jakarta yang tadinya direncanakan untuk kawasan
hunian, konservasi, bahkan resapan air namun diubah menjadi pusat
perbelanjaan.
29. Negara satu-satunya yang pernah keluar & masuk lagi di PBB
Sampai tulisan ini dibuat, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang pernah keluar dari PBB.
Bergabung pertama kali tahun 1950 sebagai anggota ke-60 PBB, kemudian Indonesia menarik keanggotaannya pada tahun 1965.
Soekarno, presiden Indonesia saat itu sangat berang dengan keputusan
PBB mengakui kedaulatan Malaysia dan menjadikan Malaysia anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB. Lalu kemudian Soekarno mendirikan Conefo (Konferensi Negara-Negara Kekuatan Baru) sebagai tandingan PBB.
Sebelum keluar dari PBB, Soekarno sempat menyampaikan pidato dengan
berapi-api di Sidang Umum PBB yang isinya meminta agar badan dunia
tersebut dipindahkan markas besarnya ke luar Amerika Serikat.
Bukan hanya pidatonya saja yang berhasil mendapat berkali-kali tepukan tangan, namun Soekarno juga sukses menyelenggarakan Ganefo
(tandingan Olimpiade, versi Conefo) yang diikuti 2.250 atlet dari 48
negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar
500 wartawan asing. Saat-saat itulah
terakhir kali Indonesia memiliki pemimpin superpower dan menjadi salah
satu negara yang paling disegani di seluruh dunia.
30. Memiliki banyak hewan unik di dunia
Indonesia memiliki kekayaan fauna yang luar biasa.
Hewan purba yang masih hidup di Indonesia adalah komodo, kadal terbesar di dunia dengan berat 90kg dan panjang 3 meter.
Terdapat juga ikan terkecil di dunia sebesar nyamuk yang ditemukan di
Sumatera. Di Sulawesi masih hidup primata terkecil di dunia yang mirip
monyet yakni Tarsier Pygmy (Tarsius Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10 cm. Di pulau yang sama ditemukan pula ular terpanjang di dunia sepanjang 10 meter yaitu Ular Sanca Kembang (Python Reticulates).
31. Suku bangsa dan bahasa daerah terbanyak di dunia
Indonesia merupakan negara yang memiliki suku bangsa terbanyak di dunia.
Dengan lebih dari 740 suku bangsa/etnis, maka dari itu tidak heran
bahwa Indonesia juga merupakan negara dengan bahasa daerah yang
terbanyak, yakni 583 bahasa dan dialek.
Sadar bahwa bentrokan antar etnis sangat berpotensi terjadi, maka pendiri Republik ini menyepakati semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” (yang artinya “Berbeda-beda tapi tetap satu juga”).
32. Dunia mistik dan ramalan Indonesia
Indonesia termasuk negara yang kaya dengan dunia mistis alias gaib, termasuk soal ramal-meramal.
Salah satunya tercatat nama Prabu Jayabaya, yang memerintah Kerajaan Kediri sekitar tahun 400-an Masehi.
Dari sekian banyak ramalan Jayabaya, yang sangat tersohor adalah ramalan tentang siapa orang yang akan memimpin Indonesia (baca: Presiden Indonesia).
Pemimpin pertama yakni Soekarno, digambarkan sebagai orang yang :
- memakai kopiah warna hitam (kethu bengi)
- sudah tidak punya ayah (yatim)
- suaranya menggelegar
- berkharisma
- bergelar serba mulia (Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Tertinggi ABRI)
- kebal terhadap berbagai senjata (sering lolos dari percobaan pembunuhan)
- punya kelemahan mudah dirayu wanita cantik
- tidak berdaya terhadap anak-anak kecil yang mengelilingi rumah beliau
(mundurnya Soekarno karena di demo para pelajar dan mahasiswa)
- sering mengumpat orang asing (anti imperialisme)
Pemimpin kedua yakni Soeharto, digambarkan sebagai orang yang :
- didukung oleh “Kartika Eka Paksi” (ini lambang yang digunakan ABRI)
- memakai topi baja hijau atau tutup kwali lumuten (militer)
- kaya raya
- menjadi pemimpin dunia (Soeharto menggagas membentuk ASEAN, dimana konon menurut sejarahnya, ASEAN merupakan kesatuan dari kerajaan Majapahit)
- digantikan oleh “Raja dari negeri seberang” (Soeharto digantikan oleh BJ. Habibie yang berasal dari Nusa Srenggi, Sulawesi)
Setelah era kedua pemimpin tersebut, Jayabaya meramalkan akan muncul pemimpin yang digambarkan sebagai Raja yang :
- bergelar Satriya Piningit
- sudah tidak punya ayah-ibu
- telah lulus Weda Jawa
- bersenjatakan Trisula
Karena ramalan-ramalan sebelumnya berupa kiasan, kita pun tidak mengerti siapa yang dimaksud dengan Satriya Piningit.
Ramalan
Jayabaya yang tak kalah terkenalnya pula adalah 2 huruf akhir/sebagian
kata nama pemimpin Indonesia yang dirangkum dalam sebuah kata NOTONOGORO.
Dan hal itu sudah pula terbukti dengan 3 periode masa pemerintahan presiden Indonesia, yaitu: SoekarNO, SoeharTO, Susilo Bambang YudhoyoNO.
Bagaimana dengan BJ Habibie, Megawati dan Abdurahman Wahid atau Gus Dur? Tiga Presiden itu tidak dihitung karena tidak memerintah selama satu masa pemerintahan penuh.
Konon katanya seorang presiden yang akan menjadikan Indonesia makmur
dan sejahtera, dipandang dunia dan dihormati adalah seorang presiden
dengan huruf akhir “GO”.
Siapakah dia?
Sumber : http://indocropcircles.wordpress.com/2011/08/09/fakta-fakta-unik-tentang-indonesia/
0 komentar:
Posting Komentar